KHAS BORNEO : Kawasan obyek wisata alam Betang Nansarunai di Desa Sangu Barito Selatan, Kalteng.

BORNEO atau Pulau Kalimantan sejauh ini tetap jadi primadona sektor pariwisata di Indonesia.  Keanekaragaman hayati flora dan fauna ditambah keberadaan etnis suku Dayak, jelas menjadi ciri khas tersendiri bagi wisatawan khususnya turis mancanegara.

Karena itu, Dr. Abriantinus, MA ,  kemudian membangun kawasan obyek wisata alam Lewu Betang Nansarunai. Berlokasi di Desa Sanggu, Kecamatan Dusun Selatan  Kabupaten Barito Selatan Kalteng.

Berdiri di lahan seluas 8,8 hektare (5,1 ha di kiri jalan dan 3,7 ha kanan jalan), obyek wisata ini dibangun  sejak Februari 2019 dan sudah soft opening sejak Hari Raya Idul Fitri Juni 2019 lalu. “Kami mengagendakan grand opening lokasi ini sekira Agustus 2020 bertepatan dengan perayaan HUT RI dan hari jadi desa Sangu,” kata bos PT. Mandau Pusaka Nansarunai (MPM)  yang juga kelahiran Desa Sangu ini.

Menurut Abriantinus, obyek wisata yang dia bangun, merupakan proyek pertama untuk sektor pariwisata, karena bisnis utamanya sejauh ini bergerak di bidang jasa penyediaan dan pelatihan tenaga pengamanan.

Meski begitu, ia tidak main-main menyiapkan infratruktur obyek wisata ini. Tanpa menyebut nilai investasi, obyek wisata ini dibangun full fasilitas—untuk memanjakan pengunjung.  “Kelebihan obyek wisata ini, selain dikelilingi hutan asli Borneo dengan kayu terbaik, juga didesain dengan nuansa etnik khas Dayak Ma’anyan, baik arsitektur bangunan maupun wahana lainnya,” terang dia.

Misalnya, pondok khas Dayak Ma’anyan lengkap dengan peralatan yang biasa digunakan sehari-hari oleh masyarakat Dayak Ma’anyan. Ada pula galeri seni, museum mini, kolam pemancingan, tempat menginap tradisional hingga area perkemahan dan lokasi konservasi Anggrek.

Sementara fasilitas lain yang disiapkan, mulai bangunan Betang untuk panggung utama, Betang untuk balai pertemuan, betang fungsi cottage, gazebo, musala, wahana fly fox, sepeda layang, motor ATV, perahu dayung dan lainnnya.

“Obyek wisata ini, dapat menampung hingga 6.000 pengunjung. Saat perayaan tahun baru 2020 lalu, tercatat ada 4.000 lebih pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Kalimantan, khususnya Kalteng.(*/bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *