SINERGI PROGRAM : M. Slamet Brotosiswoyo Ernawati Gaffar saat bertemu dengan Ronal Walla di kantor DPN Apindo di Jakarta, Jumat 28 Oktober 2022.

 

APINDOKALTIM.COM – Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPN Apindo) mendukung penuh program pembinaan dan pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kalimantan Timur, khususnya terkait agenda pembangunan ibukota Negara (IKN) Nusantara di provinsi ini.

Menurut Ronal Walla, DPN Apindo sejak awal sudah fokus untuk masuk ke Kaltim lewat program pembinaan UMKM, menyusul ditetapkannya Kaltim sebagai pusat pembangunan IKN Nusantara.

Menurut pengusaha nasional, Ronal Walla, pemilik perusahaan Wismilak Inti Makmur, Tbk, sejauh ini DPN Apindo sudah bersinergi dan berkolaborasi secara nasional dengan seluruh DPP Apindo se-Indonesia.

“Ada sekira 43 ribu pelaku UMKM di Indonesia melalui DPP Apindo di tiap provinsi yang sudah kita lakukan pembinaan dan  pendampingan. Tujuannya, agar pelaku UMKM kita dapat terus bersaing di peta kompetisi global,” kata Ronal Walla yang diwawancarai media apindokaltim.com via ponsel, usai menerima kunjungan Ketua DPP Apindo Kaltim M. Slamet Brotosiswoyo dan Ketua DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kaltim, Hj. Ernawati Gaffar, SE di kantornya di Jakarta, Jumat 28 Oktober 2022.

Kunjungan DPP Apindo Kaltim dan DPD IWAPI Kaltim menemui Ronal Walla di Jakarta terkait dua hal. Pertama, berharap Ronal Walla dapat datang ke Kaltim guna berbagi ilmu dan wawasan terkait pembinaan dan pendampingan pelaku UMKM di daerah ini. Kedua, Ronal diharap hadir untuk memeriahkan event “Gebyar UMKM Apindo – Iwapi”, yang akan dihelat dalam waktu dekat.

Ronal Walla mengungkapkan, Kaltim makin jadi “primadona” setelah ditunjuk jadi pusat pembangunan IKN Nusantara. Sisi positifnya, akan banyak peluang yang dapat diambil pelaku UMKM di Kaltim, guna berkontribusi pada pembangunan IKN Nusantara. “Kami akan dorong dan mendampingi kesiapan UMKM Kaltim untuk dapat menikmati hadirnya pembangunan IKN Nusantara. Tentu, ada banyak celah dan potensi yang bisa dikembangkan bagi pelaku UMKM Kaltim,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Ronal, DPN Apindo sudah memiliki program “UMKM Apindo Akademi”, yang banyak terlibat mensuport DPP Apindo di sejumlah provinsi di Indonesia, guna melakukan pembinaan dan pendampingan pelaku UMKM.

Baik Slamet Brotosiswoyo maupun Ernawati Gaffar, menyambut gembira kesediaan Ronal Walla untuk hadir ke Kaltim. “Kami berterima kasih, Pak Ronal yang kita kenal sangat konsen dalam pembinaan UMKM, bersedia mendukung program Apindo Kaltim dan Iwapi Kaltim dalam menyambut agenda IKN Nusantara ini,” tutur Slamet.

Program “UMKM Apindo Akademi”, yang menjadi program nasional Apindo selama beberapa tahun, melalui pembinaan, pelatihan dan monitoring, sejauh ini dikawal Ronal Walla dan jajaran pengurus DPN Apindo dengan sangat serius.

Ia mengungkapkan, jika pembangunan IKN Nusantara terealisasi, maka sedikitnya aka nada 1,5 juta orang yang akan masuk ke Kaltim, khususnya ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), termasuk daerah penyangga seperti Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara. Pembangunan IKN memberi dampak multiplier effect yang cukup besar bagi pengusaha daerah termasuk pelaku UMKM.

“Barangkali, kita tidak perlu muluk-muluk terlibat langsung dalam megaproyek IKN. Cukup memenuhi kebutuhan jutaan orang yang masuk, melalui produk makanan dan minuman, warung makan, rumah sewa, property dan lainnya,” ucap Slamet.

Dengan demikian, peluang beragam produk UMKM Kaltim tetap terbuka lebar bersaing sehat saat pembangunan IKN Nusantara. “Tentu, kita memerlukan kebijakan dari pemerintah, khususnya Badan Otorita IKN. Termasuk, dukungan semua stakeholders di Kaltim dalam berkolaborasi memberdayakan pelaku UMKM di Kaltim,” tuturnya.

TERBANYAK DI ASEAN

Untuk diketahui, menurut ASEAN Investment Report yang dirilis September 2022, Indonesia memiliki usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terbanyak di kawasan ASEAN.

Jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2021 mencapai sekira 65,46 juta unit. Jumlah ini, jauh lebih tinggi dibandingkan Negara-negara tetangga di ASEAN.

Pada 2021 pula, UMKM Indonesia mampu menyerap 97 persen tenaga kerja, menyumbang 60,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta berkontribusi 14,4 persen terhadap ekspor nasional. Jumlah serapan tenaga kerja ini terbesar dibandingkan negara tetangga di ASEAN, dimana UMKM-nya hanya menyerap tenaga kerja di kisaran 35 persen – 85 persen.

TIDAK MAU JADI PENONTON

Sementara itu, Ketua DPD IWAPI Kaltim Hj. Ernawaty Gaffar, SE mengungkapkan,  para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kaltim tentu tidak ingin sekadar jadi “penonton” saat megaproyek agenda pembangunan ibu kota Negara (IKN) Nusantara diluncurkan.

Karena itu, ribuan pelaku UMKM se-Kaltim yang berada dibawah binaan DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kaltim, kata dia, berharap agar pemerintah khususnya Badan Otorita IKN Nusantara, juga memberi ruang bagi keberlangsungan pelaku UMKM saat IKN Nusantara dibangun.

Bekerjasama dengan DPP Apindo Kaltim, IWAPI kini serius menyiapkan event besar bertajuk “Gebyar UMKM Apindo – IWAPI”. Event ini, diagendakan berlangsung di Gedung Dome atau Balikpapan Sport & Convention Center (BSCC). “Soal waktu, masih disiapkan, apakah dihelat akhir tahun 2022 atau di triwulan pertama tahun 2023,” ucapnya.

Ia menambahkan,  sejauh ini organisasinya membina keanggotaan pelaku UMKM se-Kaltim sekira 20 ribu orang. Mereka tersebar merata di seluruh kabupaten – kota se-Kaltim.

Di event Gebyar UMKM Apindo – Iwapi ini, terang Erna—sapaan akrabnya, akan ditampilkan produk unggulan masing-masing pelaku UMKM kabupaten – kota se-Kaltim yang menjadi binaan Iwapi.

Melalui event ini, tegas dia, Iwapi ingin menunjukkan bahwa produk pelaku UMKM di Kaltim khususnya dari kalangan perempuan, sebagian besar sudah berstandar internasional dan banyak yang sudah di ekspor ke sejumlah mancanegara.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *