Wakil Ketua Apindo Kaltim, Reza Fadhillah Dja’far, menjadi narasumber dalam kegiatan pembekalan di Balai Kerja Khusus (BKK) Provinsi Kalimantan Timur .
APINDOKALTIM.COM – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur terus memperkuat peranannya dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) lokal menghadapi peluang besar di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Setelah diundang memberikan pembekalan di Balai Kerja Khusus (BKK) Provinsi Kalimantan Timur, APINDO juga diminta mengisi kegiatan serupa oleh BKK Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Wakil Ketua Apindo Kaltim, Reza Fadhillah Dja’far, mengatakan kegiatan ini menjadi langkah nyata mempererat kolaborasi antara dunia usaha, industri, dan pendidikan kejuruan di daerah.
“Kukar mulai aktif menggandeng SMK yang mereka miliki. Dari APINDO, kami coba memicu dari sisi dunia usaha dan industri agar soft skill, etos kerja, dan mindset industrinya diperhatikan dan diasah kembali,” ujar Reza, Jumat, 10 Oktober 2025.
Ia menilai, penguatan karakter dan kesadaran kerja menjadi kunci sebelum peserta didik masuk ke tahap pelatihan lanjutan yang menuntut produktivitas dan efisiensi tinggi.
“Dengan begitu, mereka bisa menyesuaikan diri lebih mudah di dunia kerja nyata,” tambahnya.
Menurut Reza, langkah ini juga merupakan bagian dari persiapan strategis menghadapi pembangunan IKN. Ia menyebut Kukar dan Balikpapan berada di posisi vital sebagai “palang pintu pertama” penyedia tenaga kerja bagi kawasan ibu kota baru.
“Kita ini penyokong utama IKN. Walaupun jumlah SDM kita masih terbatas, paling tidak mereka harus bisa ikut terlibat dan punya daya saing,” katanya.
Dalam forum itu, Apindo juga menerima sejumlah aspirasi dari pihak sekolah. Salah satunya dari SMK keperawatan di Tenggarong, yang kesulitan menyalurkan lulusan karena sebagian besar perusahaan dan klinik mensyaratkan jenjang pendidikan minimal D3.
“Mungkin ini bisa dievaluasi. Lulusan SMK keperawatan bisa diarahkan untuk kebutuhan daycare, perawatan manula, dan sebagainya,” ujar Reza.
Selain itu, SMK jurusan pengeboran juga menghadapi hambatan akses pelatihan ke Cepu akibat keterbatasan biaya dan prosedur. “Mereka juga minta bantuan Apindo untuk mencarikan solusi agar lulusan ini bisa terserap di industri,” jelasnya.
Reza menegaskan, peran Apindo ke depan akan semakin strategis dalam menjembatani dunia pendidikan dan industri di Kalimantan Timur.
“Apindo akan terus ikut mengawal agar dunia usaha dan dunia industri di Kaltim bisa tumbuh bersama, menghasilkan pendapatan yang baik, dan meningkatkan kualitas SDM daerah,” tutupnya. (*)