KEPERCAYAAN : Pengurus DPP Apindo Kaltim bersama Gubernur H. Isran Noor yang diundang khusus ke Singapura belum lama ini.
APINDOKALTIM.COM – Mendatangkan investor asing, tentu memerlukan data dan informasi potensi unggulan daerah. Namun bekerjasama dalam mengolah informasi dan data hingga 7 tahun untuk kepentingan investasi, sangat layak diapresiasi.
Fakta ini, yang terjadi dalam kerjasama DPP Apindo Kaltim dengan Asia Competitiveness Institute, Lee Kuan Yew School of Public Policy, Nastional University of Singapore (ACI LKYSPP NUS).
“Kerjasama ini memang diinisiasi Dewan Pengurus Nasional Apindo. Namun di Indonesia, Kaltim konsisten melaksanakan realisasasi kerjasama hingga tahun ke-7,” kata Ketua DPP Apindo Kaltim M. Slamet Brotosiswoyo.
Bahkan untuk tahun 2020 ini, di tengah situasi pandemi Covid – 19 (Corona), baru Apindo Kaltim yang menyatakan kesiapannya, khususnya dalam pelaksanaan survei daya saing provinsi.
Menurut Director ACI LKYSPP NUS, Professor Paul Cheung, metode survei tahun 2020 ini memang mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. “Metode survei dan presentasi diubah menjadi survei online dan webinar atau diskusi online. Melibatkan perwakilan dari tiga stakeholders, yakni Apindo, pemerintah provinsi dan perguruan tinggi,” ucapnya.
Professor Paul Cheung menyebut, pihaknya menargetkan dapat mengumpulkan 70 data calon responden survei dan memastikan minimal 35 orag responden menyelesaikan survei online secara lengkap. “Target kami, survei bisa diikuti 34 provinsi di Indonesia,” kata dia.
Sementara kegiatan webinar provinsi, akan dilaksanakan setelah proses servei selesai. Pembicaranya, perwakilan DPP Apindo, pemerintah provinsi dan akademisi. Sedangkan peserta, juga dari tiga stakeholders ini.
“Di Kaltim, kami berharap Pemimpin Bank Indonesia Tutuk Tjahyono bisa jadi narasumber, selain dari Apindo dan Pemprov Kaltim, serta akademisi,” tambah Slamet Brotosiswoyo.(*)
Mantapppp apindokaltim.com