Penyerahan sertifikat keanggotaan Apindo Kaltim kepada Direktur Utama Transkon Jaya, Lexi Roland Rompas oleh Ketua Apindo Kaltim, Slamet Brotosiswoyo.
APINDOKALTIM.COM– Apindo Kaltim memberikan apresiasi kepada PT TRanskon Jaya Tbk (TRJA) yang memiliki berbagai program pelatihan, khususnya kepada masyarakat sekitar perusahaan. Penyedia jasa pertambangan itu tidak hanya melatih pemuda di bidang otomotif, tetapi juga menyediakan diri sebagai tempat pemagangan. Peserta pemagangan yang selesai dan memenuhi kualifikasi langsung direkrut.
Dalam pertemuan dengan pengurus Apindo Kaltim, belum lama ini, Sekretaris Perusahaan, Alexander Syauta mengatakan, para staf dan manager juga menjadi pengajar tamu di sejumlah sekolah kejuruan. “Pola pelatihan tidak harus siswa datang ke tempat kami, tetapi kami juga mengirimkan para manager menjadi pengajar tamu di sekolah,” katanya.
Bidang yang diajarkan antara lain otomotif, administrasi, sampai keuangan. Sekolah-sekolah yang selama ini menjadi ‘langganan’ kerja sama tersebut ialah SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 5. Khusus di bidang otomotif, perusahaan yang baru dua bulan menjadi penghuni bursa efek itu, menyediakan dua unit kendaraan sebagai praktek siswa.
RESMI ANGGOTA
Pada kesempatan kunjungan itu, Ketua Apindo Kaltim, Slamet Brotosiswoyo memberikan piagam sebagai bukti keanggotaan kepada Direktur Utama TRJA, Lexi Roland Rompas. “Kami mengucapkan selamat datang kepada Transkon Jaya, mari kita ciptakan hubungan industrial yang harmonis,” kata Slamet didampingi Bendahara Apindo, Herjhon Song Hadinata dan Humas Apindo.
Lexi Rompas mengaku sudah lama punya keinginan untuk bergabung dan mengenal Apindo, “Saya secara pribadi cukup mengenal pak Gunawan Wibowo, karena satu gereja,” katanya. Ia berharap dengan bergabung menjadi anggota Apindo akan dapat memperluas kerja sama.
Transkon Jaya selain memiliki bisnis utama penyewaan kendaraan jenis light vehicle, juga melayani jasa Internet Service Provider (ISP). Layanan internet berkecepatan tinggi ini di bawah bendera PAC Net. Jaringan internet mereka melayani perkebunan, tambang yang berada di Kalimantan, hingga Sulawesi dan Sumatera.
MAJU KETIKA YANG LAIN MUNDUR
Transkon Jaya beroperasi pada 2002. Awalnya perusahaan hanya sebagai konsultan pertambangan. Perlahan, melihat prospek bisnis tambang yang cerah, mereka mulai berani terjun langsung. Menyediakan kendaraan spek tambang. Kesempatan datang pada 2003 ketika perseroan mendapat kepercayaan dari perusahaan raksasa BHP Billiton. Selain menjadi penyuplai inti rental LV, mereka juga menyediakan kendaraan khusus seperti ambulans dan kendaraan rescue.
Mereka juga melayani Petrosea yang memiliki site sampai Kalimantan Selatan. Bahkan, Transkon juga menjadi partner Orica/DNX/ AEL, perusahaan bahan peledak di lapangan milik KPC, Kideco dan perusahaan tambang batu bara lainnya. “Kami sudah mengenal user, sehingga bisa memenuhi ekspektasi mereka,” kata Lexi. Sebelum 2015, kompetitor cukup banyak. Namun ketika komoditas batu bara anjlok, banyak yang tumbang. Sedangkan Transkon mampu recovery dengan cepat karena memiliki partner di bisnis lain.
Tumbangnya sejumlah kompetitor mempercepat pertumbuhan Transkon. Sebelum harga batu bara turun, armada mereka masih ratusan. Tetapi setelah krisis itu, “armada kami berkembang menjadi ribuan,” kata Lexi. Salah satu strateginya ialah konsisten bertahan pada industri ini. “Sedangkan pesaing-pesaing kami keluar dari industri ini. Kalau kami mau kemana, ya ini nasinya kalau tidak (bertahan), kami tak berkembang.” Setelah itu, perseroan memutuskan ekspansi keluar Kalimantan.
Transkon masuk ke Papua dan wilayah lain. “Walaupun sebarannya di luar pulau memang terbatas tetapi saya berani mengatakan bahwa operasional kami di seluruh Indonesia. Bukan lagi di Kalimantan,” tambah Alex. Saat itu, mereka mampu membeli kendaraan sampai 400 unit setahun, dari sebelumnya hanya 10 unit. Saat ini, untuk Kalimantan saja, Transkon sudah memilik 2.200 armada. Karena itulah saat perusahaan lain merumahkan karyawan, Transkon justru membuka lowongan pekerjaan.