Pengurus DPN APINDO dan Pengurus DPP APINDO dalam Silaturahmi Nasional di Balikpapan.
APINDOKALTIM.COM – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mampu menunjukkan sebagai salah satu organisasi pengusaha yang solid. Hal ini tercermin dari kegiatan Silaturahmi Nasional yang diikuti para pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) dan Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) se-Indonesia. Silaturahmi Nasional digelar selama 3 hari di Balikpapan, mulai 13 – 15 Desember 2022.
Ketua DPP APINDO Kaltim, Slamet Brotosiswoyo mengapresiasi para Ketua DPP APINDO se-Indonesia yang telah meluangkan waktu menghadiri kegiatan itu.
“APINDO Kaltim mengapresiasi kehadiran rekan-rekan Ketua DPP APINDO seluruh Indonesia, di tengah kesibukan akhir tahun dan pembahasan UMP di daerah masing-masing,” kata Slamet.
Ia juga berterima kaish karena para pengurus DPN juga hadir, termasuk Ketua Dewan Pertimbangan Sofjan Wanandi, Ketua Umum Hariyadi Sukamdani, Wakil Ketua Umum, Suryadi Sasmita, Wakil Ketua Umum Shinta Kamdani, Sekretaris, Eddy Hussy, dan Ketua Bidang Properti dan Kawasan Industri, Sanny Iskandar.
“Kita bisa simpulkan perlunya kita menggelar silaturahmi yang ternyata menunjukkan hubungan emosional yang kuat. Kita bisa berbagi pengalaman dan menyampaikan permasalahan yang ada di daerah. Tentang misalnya bagaimana menyelsaikan segala macam permasalahan di bidang hubungan industrial,” kata Slamet Brotosiswoyo.
Menurutnya, APINDO merupakan organisasi yang sangat dinamis karena bersentuhan dengan berbagai pemangku kepentingan. Mereka harus menjaga hubungan dengan serikat pekerja serikat buruh, bersentuhan dengan investor, serta berhububungan baik dengan pemerintah.
“Bagaimana kita harus punya hubungan baik dengan gubernur karena berkaitan dengan investasi. Tapi di lain waktu, kita bisa saja tidak sejalan dengan kebijakan yang kami anggap berdampak negatif terhadap dunia usaha,” terangnya.
Karena itu, dipelrukan pemikiran yang profesional dari para pengurus DPP APINDO karena kondisi dan permasalahan provinsi berbeda.
“Nah ini kembali lagi ke dinamis tadi. Di situlah APINDO ini bisa ‘hidup’ karena dinamika tadi,” imbuh Slamet.
Karena dinamika tadi mendorong APINDO untuk berpikir dan mengambil langkah-langkah progresif. Menurut Slamet, dinamika APINDO hadir bukan setahun sekali.
“Sepanjang tahun ada dinamika yang kita bahas. Misalnya membahas persoalan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan seterusnya yang berdampak terhadap dunia usaha,” ujarnya.
Meski demikian APINDO selalu bisa menyelesaikan permasalahan dengan baik, dan sesuai konstitusi.
Menurut Slamet, APINDO memerlukan bukan saja orang pandai, orang yang punya kapasitas, atau orang yang punya hubungan baik atau akses ke berbagai pemangku kebijakan, tetapi juga harus punya nyali.
“Karena untuk memutuskan suatu kebijakan juga perlu nyali. Menghadapi suatu permasalahan juga perlu nyali. Jadi itu kuncinya,” sebutnya.
“Kami melihatnya seperti itu, ketika APINDO kemarin hadir di Kalimantan Timur dengan 24 DPP, kita bisa loh menyatukan menyatukan DPP, menyatukan pendapat,” imbuh Slamet.
Dalam pertemuan yang diselingi dengan kunjungan ke Titik Nol IKN juga tercetus pemikiran sosok pemimpin APINDO ke depan yang bisa diterima oleh DPP.
“Karena apapun kebijakan DPP, yang akan melaksanakan adalah DPP,” kata Slamet.
Dalam Silaturahmi Nasional itu, Slamet mengakui sudah tercetus nama calon pemimpin APINDO Nasional. “Ke depannya sudah mengerucut ke salah satu nama, mudah-mudahan. Dengan telah mengerucutnya nama ini nanti bisa dikawal sampai dengan Munas yang sebenarnya,” kata Slamet.
“Nah tentunya menjadi pemikiran kita bersama dan perhatian kita bersama apabila kita sudah memilih dengan segala kekurangan dan kelebihannya, tentunya perlu kita jaga, kita jaga dan kita kawal demi demi keutuhan dan kemajuan organisasi ke depan,” imbuhnya.
Yang lebih penting, kata Slamet, APINDO ke depan perlu mengokohkan, dan memperkuat soliditas kelembagaan dengan diskusi. “Ini sangat penting,” jelasnya.
Menurut Ketua DPP APINDO Kaltim tiga periode ini, soliditas ini sesungguhnya juga kunci menghidupkan organisasi.