AKRAB : Pertemuan manajemen PT. Transkon Jaya dengan pengurus DPP Apindo Kaltim di Seafood 45 BSB Balikpapan.
APINDOKALTIM.COM – Mengantisipasi besarnya potensi pasar dan agenda pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), PT. Transkon Jaya melahirkan anak perusahaan baru bernama PT. Borneo Sentana Gemilang (BSG) di tahun 2022 ini.
Berbeda dengan bidang utama PT. Transkon Jaya yang bergerak di sektor di jasa pertambangan dan migas, maka PT BSG dibuat untuk menangani sektor jasa penyiapan sumber daya manusia (SDM) berlabel “outsorching”.
“BSG adalah anak perusahaan Transkon yang memang disiapkan untuk mengantisipasi besarnya potensi pasar terkait kebutuhan manpower atau SDM yang memiliki standar kompetensi dan kualifikasi di dunia kerja,” kata Corporate Secretary PT. Transkon Jaya, R. Alexander J. Syauta dalam acara jamuan makan singan dengan pengurus DPP Apindo Kaltim, di Seafod 45 BSB Balikpapan, Senin 13 Juni 2022.
Ia yang dIdampingi Direktur PT. BSG Glend Ferdynan Tanod dan Operation Manager PT BSG Lisna Yulia Maapi mengungkapkan, pembangunan IKN dan agenda Transkon yang melebarkan sayap ke seluruh wilayah Indonesia, menjadi pertimbangan utama lahirnya PT. BSG.
Di Kaltim khususnya Balikpapan, Transkon Jaya diakuinya sudah melakukan banyak terobosan terkait peningkatan SDM ini. Seperti bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik dalam hal proses pemagangan hingga membuka kelas khusus di SMK 5 Balikpapan.
Transkon juga bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi. Seperti dengan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) untuk riset pasar dan lingkungan hidup (gas karbon), Universitas Balikpapann (Uniba), Universitas Mulia dan Stiepan.
“Kerjasama dengan perguruan tinggi ini, tidak sebatas untuk riset, tapi juga dosen magang dan beasiswa pegawai Transkon untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi,” ujarnya.
Tak hanya itu, Transkon yang memiliki sebanyak 900 – an pegawai (645 pegawai tetap dan sisanya outsorching) ini, juga bersiap menambah jumlah pegawai perempuan – agar terjadi kesetaraan gender.
Divisi baru lewat PT. BSG disebutnya akan fokus dalam penyiapan “outsorching” SDM di jasa security, driver, mekanik, cleaning services dan lainnya. Karena itu, tak hanya menggandeng SMK dan perguruan tinggi, Transkon berharap kerjasama dengan DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kaltim yang diketahui juga menyiapkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), dapat terus diperluas dalam penyiapkan SDM putra-putri Kaltim yang berstandar kompetensi.
“Apalagi, sejak Transkon Jaya masuk ke lantai bursa, kami ekspansi tidak hanya di wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur seperti di Papua, tapi juga ke wilayah barat Indonesia,” bebernya.
ANTISIPASI KEBUTUHAN IKN
Ketua DPP Apindo Kaltim, ketua M. Slamet Brotosiswoyo di kesempatan ini menyebut, kebutuhan tenaga kerja untuk pembangunan IKN sangat besar. Sehingga, diperlukan keterlibatan semua stakeholders, mulai pemerintah hingga swasta dan Apindo dalam mendorong penyiapan SDM anak-anak Kaltim.
“Tentu tidak asal SDM. Tapi diperlukan yang memiliki standar kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan dunia kerja untuk IKN. Kita semua punya tanggungjawab bersama untuk menyiapkan SDM itu, agar anak-anak Kaltim tidak lagi jadi penonton di rumahnya sendiri,” tegas Slamet.
Yang harus diakui, faktnya memang belum 100 persen kesiapan itu dimiliki Kaltim. Untuk diketahui, berdasarkan data yang dirilis dari Dinas PUPR Kaltim, mengungkapkan, kebutuhan tenaga kerja konstruksi di Kaltim tahun 2021 sampai mendukung pembangunan IKN mencapai 3.625.918 orang. Jumlah ini, terdiri dari 558.966 tenaga ahli dan 3.066.953 tenaga terampil.
Sementara berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim sampai dengan tahun 2019, total tenaga kerja sektor konstruksi sebesar 101.671 orang atau 5,96% dari total penduduk Kaltim yang bekerja.
Berdasarkan data dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kaltim, sampai tahun 2019 —total tenaga kerja sektor konstruksi yang bersertifikat sebesar 15.116 orang atau 14,86%. Terdiri dari 5.110 tenaga ahli dan 10.006 tenaga terampil. Dengan demikian, terjadi gap atau ketimpangan yang besar tenaga kerja sektor konstruksi sebesar 86.555 orang yang belum bersertifikat dan itu didominasi oleh tenaga terampil.
“Data dan fakta ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Tentu kami berterima kasih dengan PT. Transkon Jaya, sebuah perusahaan yang lahir di Balikpapan Kaltim, yang selalu punya komitment kuat dalam penyiapan SDM anak-anak Kaltim yang berkualitas. Apalagi, Transkon juga menjadi angota Apindo Kaltim,” tuturnya.(*)
Mantabs Transkon balihonya ada dimana-mana.
Apalagi didukung oleh DPP APINDO Kaltim.
Semoga makin sukses…!