Panitia APINDO Kaltim Award 2022 mengadakan rapat untuk kesuksesan penyelenggaran kegiatan.
APINDOKALTIM.COM – Lomba karya jurnalistik dalam rangka memperingati HUT ke-70 APINDO sekaligus merayakan HUT Ke-77 Republik Indonesia ditutup pada 18 Agustus 2022. Hasil karya peserta akan ditunggu sebelum pukul 24.00 WITA.
Peserta dapat mengirimkan karyanya melalui email: kaltimapindo@gmail.com.
Bagi jurnalis media online diharapkan mengirimkan link berita dan artikel asli. Sedangkan bagi jurnalis media cetak, dapat mengirimkan bukti tayang berupa pdf dan artikel asli.
Ketua Panitia “Karya Jurnalistik APINDO Kaltim Award 2022”, Drs Rudi Rahmadi memastikan penilaian oleh para juri akan dilakukan secara independen. Salah satu caranya, juri akan menerima bahan penilaian berupa judul dan isi artikel, tanpa mengetahui siapa penulis dan asal medianya.
Dewan juri lomba karya tulis ini dipilih jurnalis senior di Kaltim. Seperti, HM. Rizal Effendi, SE (mantan Pemimpin Redaksi Harian Kaltim Post), Sumarsono, SE (Pemred Harian Tribun Kaltim / Ketua PWI Balikpapan dan Ketua AMSI Kaltim), Drs. Rudi Rahmadi (mantan Redaktur Pelaksana Harian Balikpapan Pos / Humas Apindo Kaltim)
Adapun kriteria lomba antara lain, tulisan atau artikel hasil karya sendiri (bukan hasil saduran) dan belum pernah dimuat di media manapun. Tulisan ada kesesuaian dengan tema dan menyebutkan peran Apindo dalam pembangunan IKN Nusantara. Tulisan atau artikel dimuat di media cetak atau media online mulai tanggal 1 Agustus hingga 18 Agustus 2022.
Tulisan juga harus mengikuti kaidah jurnalistik dan tata bahasa yang benar. Tulisan juga harus berdasarkan wawancara narasumber yang berkompeten dan pengamatan lapangan. “Peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 tulisan atau artikel dan keputusan tim juri mutlak, tidak bisa diganggu gugat,” ujarnya.
Ketua DPP Apindo Kaltim, M. Slamet Brotosiswoyo mengatakan, lomba karya tulis jurnalistik ini digelar sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan Apindo Kaltim bagi jurnalis atau wartawan media massa cetak, elektronik dan online di Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur.
“Lomba ini bentuk apresiasi Apindo yang menghargai hubungan baik dan peran jurnalis yang sangat besar dalam perkembangan dan perjalanan Apindo, khususnya di Kaltim,” ujar Slamet.
Ia mengungkapkan, Apindo selama kurun waktu 70 tahun telah memberi kontribusi nyata bagi pembangunan di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalimantan Timur. Dalam kurun waktu itu, APINDO tidak hanya berperan besar dalam membangun harmonisnya hubungan industrial, tapi juga di sektor investasi, infrastruktur hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Selama 70 tahun kiprah Apindo di tanah air termasuk di Kaltim, organisasi ini mengalami pasang surut dan terus berkembang hingga saat ini. Di Provinsi Kaltim, terang Slamet yang memimpin Apindo Kaltim sejak tahun 2009 atau periode ke-3 saat ini, juga menjalani perkembangan pesat.
Selama tiga periode memimpin organisasi Apindo Kaltim, situasi kondusif hubungan industrial di Kaltim terjaga dengan baik. “Ini yang membuat Kaltim berbeda dibandingkan dengan provinsi lain. Bisa jadi, fakta itu yang menjadi salah satu pendorong mengapa Kaltim ditunjuk pemerintah jadi ibukota Negara (IKN),” tegasnya.