Ernawati Gaffar
APINDOKALTIM.COM – Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kaltim tentu tidak ingin sekadar jadi “penonton” saat megaproyek agenda pembangunan ibu kota Negara (IKN) Nusantara diluncurkan.
Karena itu, ribuan pelaku UMKM se-Kaltim yang berada dibawah binaan DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kaltim, berharap agar pemerintah khususnya Badan Otorita IKN Nusantara, juga memberi ruang bagi keberlangsungan pelaku UMKM saat IKN Nusantara dibangun.
Bekerjasama dengan DPP Apindo Kaltim, IWAPI kini serius menyiapkan event besar bertajuk “Gebyar UMKM Apindo – IWAPI”. Event ini, diagendakan berlangsung di Gedung Dome atau Balikpapan Sport & Convention Center (BSCC). Soal waktu, masih disiapkan, apakah dihelat akhir tahun 2022 atau di triwulan pertama tahun 2023.
“Kami mendukung agenda event garapan IWAPI Kaltim ini. Selain IWAPI juga menjadi salah satu organisasi mitra Apindo Kaltim, keberadaan pelaku UMKM di Kaltim juga perlu diberdayakan dengan berbagai program berkelanjutan secara sinergi atau kolaborasi semua stakeholders,” kata Ketua DPP Apindo Kaltim M. Slamet Brotosiswoyo.
Sinergi program semacam ini, tegas Slamet, juga wajib didukung semua pihak. Bukan hanya pemerintah, tapi juga dunia usaha, khususnya perusahaan BUMN – Swasta dan perusahaan anggota Apindo Kaltim.
Karenanya, selain mendorong pemanfaatan dana CSR (Corporate Social Responsibility) yang lebih merata untuk pelaku UMKM di Kaltim, Apindo sebut Slamet juga akan membantu lewat program “UMKM Apindo Akademi”, yang menjadi program nasional Apindo selama beberapa tahun, melalui pembinaan, pelatihan dan monitoring. “Program ini, diasuh pengusaha nasional, Ronal Walla, pemilik perusahaan Wismilak Inti Makmur, Tbk. Dia berpengalaman dan sangat konsen dalam pembinaan UMKM. Kami akan undang Pak Ronal untuk hadir ke Kaltim,” ujar Slamet.
Ia mengungkapkan, jika pembangunan IKN Nusantara terealisasi, maka sedikitnya aka nada 1,5 juta orang yang akan masuk ke Kaltim, khususnya ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), termasuk daerah penyangga seperti Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara. Pembangunan IKN memberi dampak multiplier effect yang cukup besar bagi pengusaha daerah termasuk pelaku UMKM.
“Barangkali, kita tidak perlu muluk-muluk terlibat langsung dalam megaproyek IKN. Cukup memenuhi kebutuhan jutaan orang yang masuk, melalui produk makanan dan minuman, warung makan, rumah sewa, property dan lainnya,” ucap dia.
Dengan demikian, peluang beragam produk UMKM Kaltim tetap terbuka lebar bersaing sehat saat pembangunan IKN Nusantara. “Tentu, kita memerlukan kebijakan dari pemerintah, khususnya Badan Otorita IKN. Termasuk, dukungan semua stakeholders di Kaltim dalam berkolaborasi memberdayakan pelaku UMKM di Kaltim,” tuturnya.
PRODUK UNGGULAN
Ketua DPD IWAPI Kaltim, Hj. Ernawaty Gaffar, SE mengungkapkan, sejauh ini organisasinya membina keanggotaan pelaku UMKM se-Kaltim sekira 20 ribu orang. Mereka tersebar merata di seluruh kabupaten – kota se-Kaltim.
Di event Gebyar UMKM Apindo – Iwapi ini, terang Erna—sapaan akrabnya, akan ditampilkan produk unggulan masing-masing pelaku UMKM kabupaten – kota se-Kaltim yang menjadi binaan Iwapi.
Melalui event ini, tegas dia, Iwapi ingin menunjukkan bahwa produk pelaku UMKM di Kaltim khususnya dari kalangan perempuan, sebagian besar sudah berstandar internasional dan banyak yang sudah di ekspor ke sejumlah mancanegara.
“Produk UMKM Kaltim itu tidak kalah dengan produk dari provinsi lain, termasuk produk luar negeri. Kita sudah buktikan, dengan melakukan ekspor sejumlah Negara,” ujarnya.
Karena itu, tawaran ekspor produk UMKM Kaltim ke Malaysia, khususnya produk makanan dan minuman dengan bebas bea masuk ke neger jiran itu, disambut antusiasi pihaknya. Seperti diketahui, Atase Perdagangan Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur Malaysia, Deden Muhammad Fajar Shidiq mengungkapkan, saat ini pemerintah Malaysia telah membebaskan izin ekspr produk UKM makanan dan minuman dari Indonesia. Ini, disebutnya menjadi peluang besar bagi pelaku UKM Indonesia, yang ingin memperluas pasar di negeri jiran itu.(*)