DUKUNGAN : Pertemuan silaturahim pengurus DPP Apindo Kaltim dengan tim humas SKK Migas Kalsul, kemarin.

 

APINDOKALTIM.COM – Harapan Gubernur Kaltim Dr. H. Isran Noor, MS.i, agar Dewan Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim terlibat aktif dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) putra-putri Kaltim, sepertinya terwujud lebih cepat dari perkiraan.

Ini setelah DPP Apindo Kaltim bergerak dengan menggandeng banyak pihak dan stakeholders terkait di provinsi ini. Salah satu satu aksi nyatanya, dengan mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi Global Teknik Indonesia (LSP GTI), yang makin deras mendapat dukungan banyak pihak.

Dukungan tak hanya datang dari Gubernur Kaltim H Isran Noor, tapi juga dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kaltim, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim, hingga Wali Kota Balikpapan HM. Rizal Effendi, SE. Bahkan, sejumlah perguruan tinggi di Kaltim, seperti Universitas Mulawarman (Unmul), Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan Unversitas Balikpapan (Uniba), juga mendukung penuh gerakan sertifikasi kompetensi calon pekerja—khususnya di kalangan mahasiswa.

Yang terbaru, dukungan datang dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kalimantan – Sulawesi (SKK Migas Kalsul.

“Kami sejalan dengan Apindo jika tujuan melahirkan LSP untuk memberdayakan lebih banyak putra daerah Kaltim terlibat dalam berbagai pembangunan di daerah ini,” kata Sebastian Julius, Senior Manager Humas SKK Migas Kalsul dalam pertemuan silaturahim dengan Ketua DPP Apindo Kaltim, M. Slamet Brotosiswoyo, di Café CPM Balikpapan, Senin (10 Agustus 2020).

Sebastian hadir bersama tim Humas SKK Migas Kalsul, Satria Bayu Bomantara, Ary Pratomo dan Danang Agung. Sementara dari DPP Apindo Kaltim, ikut hadir Wakil Ketua Ir. Heru Cahyono yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kaltim, Bendahara Herjohn Song dan Humas, Rudi RM.

Sebastian mengungkapkan, Provinsi Kaltim yang kini makin jadi primadona investasi, khususnya di sektor migas dan agenda pembangunan ibukota Negara (IKN), sejatinya tetap memprioritaskan keterlibatan putra putri Kaltim.

“Persoalannya hanya ada di peluang, kesempatan dan kompetensi. Sepanjang tiga hal itu bisa dipenuhi, kami yakin putra daerah di Kaltim akan banyak terlibat dalam megaproyek migas dan IKN,” tuturnya.

Sertifikasi kompetensi calon tenaga kerja, dipandang Sebastian jadi persoalan utama—saat mereka ingin masuk ke dunia kerja. Pasalnya, sebagian besar perusahaan—utamanya yang bergerak di sektor migas, menerapkan standar kompetensi dan sertifikasi saat rekrutmen calon pegawai.

“Semuanya jadi dilematis, ketika kesempatan pekerjaan terbuka di sektor migas, namun calon pekerja belum memenuhi standar kompetensi,” ujarnya seraya menyebut akan mempelajari teknis dukungan untuk LSP GTI Apindo dan menyampaikannya pada pimpinan SKK Migas Kalsul.

Di tempat yang sama, Ketua DPP Apindo Kaltim M. Slamet Brotosiswoyo mengungkapkan, LSP GTI yang diinisiasi Apindo, sejauh ini mendapat respon luar biasa dari banyak pihak. “Ini membuat kami makin bersemangat merealisasikan program yang sudah disiapkan untuk memberdayakan kualitas SDM anak-anak Kaltim, agar bisa berkompetensi di dunia kerja—khususnya dalam menyambut pemindahan ibukota Negara (IKN),” ujar Slamet yang juga Ketua LSP GTI.

LSP GTI disebut Slamet hadir sebagai jawaban dan pembuktikan, bahwa putra daerah Kaltim siap berkompetisi dengan warga dari luar. “Saat ini, Kaltim memang jadi primadona. Ada banyak megaproyek yang dibangun di Kaltim. Mulai perluasan kilang Pertamina di Balikpapan dan Bontang, hingga agenda pembangunan IKN. Ibarat gula, akan banyak semut yang datang dengan kondisi Kaltim saat ini,” ujarnya.

Agar tidak jadi penonton di rumah sendiri, SDM daerah wajib ditingkatkan dengan standarisasi dunia kerja. Selain melalui LSP GTI, terang Slamet, pihaknya juga akan menggandeng BUMN dan perusahaan swasta di Kaltim, khususnya memanfaatkan alokasi dana program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan besar (swasta dan BUMN), untuk pendidikan dan pelatihan warga Kaltim.

“Kita tidak ingin warga Kaltim jadi penonton saat IKN dan proyek Kilang Balikpapan dibangun. Tapi, SDM warga Kaltim juga mesti dibenahi. Sehingga, tidak ada alasan menolak SDM lokal untuk ikut bekerja di berbagai proyek skala besar itu, jika kualitas kompetensinya sudah memadai,” tegasnya.

LAYAK DIDUKUNG
Dukungan lahirnya LSP GTI yang digagas Apindo Kaltim, sejauh ini sudah ditunjukkan sejumlah petinggi dan lembaga di Kaltim. Gubernur Kaltim, H Isran Noor mengatakan, meski Kaltim ikut terdampak pandemi covid – 19 (Corona), namun aktivitas dan geliat ekonomi tidak boleh berhenti.

“Kita bersukur, persiapan IKN terus berjalan hingga saat ini. Begitu juga berbagai proyek investasi skala besar seperti pembangunan kilang Balikpapan. Ini jadi pelecut motivasi kita, bahwa Kaltim tetap bergairah menyongsong pembangunan IKN,” tutur gubernur saat menerima pengurus DPP Apindo Kaltim di kantornya, Senin (13 Juli 2020).

Gubernur juga setuju dengan pandangan DPP Apindo Kaltim, M Slamet Brotosiswoyo, bahwa keterlibatan warga Kaltim dalam proyek IKN dan Kilang Balikpapan, mesti dijawab dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM).

“Jujur saja, kita perlu meniru Vietnam dan Thailand, yang mampu menarik banyak investor luar—karena mampu memberikan berbagai stimulus dan kemudahan. Termasuk, tersedianya SDM lokal yang punya standar kompetensi yang sesuai kebutuhan investor,” sergahnya.

Dukungan juga datang dari Ketua LPJK Kaltim, Ir. Heru Cahyono. Menurutnya, pembentukan LSP GTI adalah upaya peningkatan kompetensi dan profesionalitas tenaga kerja—khususnya di sektor jasa konstruksi, yang dibuktikan oleh sertifikat kompetensi.

“Kami yakin, putra putrid Kaltim mampu bersaing saat proyek IKN dan megaproyek lainnya dilaksanakan di Kaltim. Syaratnya, kualitas SDM memang wajib ditingkatkan,” ucap Heru.

Wali Kota Balikpapan, HM. Rizal Effendi, SE saat menerima audiensi silaturahim pengurus DPP Apindo Kaltim di kantornya, Rabu (15 Juli 2020) mengatakan, Pemkot Balikpapan menyambut baik mendukung berdirinya LSP GTI.

“Kami berharap, LSP GTI dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Kota Balikpapan dan dapat memfasilitasi masyarakat dalam rangka memperoleh sertifikasi kompetensi yang memenuhi standar keahlian terbaik. Ini, sebagai penunjang dalam memperoleh pekerjaan dan peningkatan jenjang karir di dunia kerja,” ucap Rizal.

DAMPAK COVID 19

Di kesempatan sebelumnya, Kepala SKK Migas Kalsul, Syaifuddin mengungkapkan, industri hulu migas juga ikut terdampak dari pandemi Covid – 19 (Corona).

Menurut Syaifuddin, dalam industri migas, turunnya harga minyak dunia akibat pandemic Covid – 19 ini, memang jadi persoalan yang cukup serius.

“Tentu, kami juga harus melakukan efisiensi ketat menekan biaya produksi agar tetap berproduksi dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional,” kata Syaifuddin di pertemuan virtual via zoom bersama wartawan, Jumat (15 Juli 2020).

Ia mengungkapkan, kondisi capaian lifting nasional di periode 30 April 2020 untuk minyak bumi sebesar 710.000 BOPD atau setara 94,04 % dari target APBN sebesar 755.000 BOPD. Sementara lifting gas bumi sebesar 5.777 MMSCFD atau 86,61 % dari target APBN sebesar 6.670 MMSCFD.

Sementara pencapaian lifting di wilayah Kalimantan dan Sulawesi, untuk minyak bumi sebesar 83.381 BOPD atau 98,52 % dari target APBN (84.634 BOPD) dan lifting gas bumi sebesar 1.829 MMSCFD atau 91,40 % dari target APBN sebesar 2.001 MMSCFD.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *