SILATURAHIM : Hairul Hasryi Bin Abd Hamid dan isteri, foto bersama dengan Ketua Apindo Kaltim di depan salah satu cabang rumah sehatnya di Kuala Lumpur

 

APINDOKALTIM.COM – Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP APINDO) Kalimantan Timur, melakukan misi muhibah ke Kuala Lumpur Malaysia, 26 – 30 September 2022. Mengikuti event “Internasional Conference BSP – Business Strategi Analisysis : Indonesia – Peluang Ekspor 2022”, yang berlangsung di Matrade Exhibition & Convention Center Kuala Lumpur, ada banyak cerita menarik yang patut disimak. Berikut laporan media apindokaltim.com, yang mengikuti event tersebut, yang dimuat bersambung mulai edisi ini.

ANWAR SADAT, adalah salah satu anggota rombongan DPP APINDO Kaltim yang melawat ke Kuala Lumpur Malaysia. Ketua Asosiasi Perusahaan Industri Kariangau (APIK) Balikpapan ini, rupaknya punya sahabat akrab seperti keluarga, warga negara Malaysia, Hairul Hasry Bin Abd Hamid dan isteri.

Sejak tiba di Bandara Kuala Lumpur, Senin petang 26 September 2022, dua sahabat ini ikut menjemputnya, selain penjemputan dari panitia Axon Consultancy Sd. Bhd – sebuah perusahaan yang beroperasi di bidang konsultasi, pelatihan dan aktivitas konferensi atau seminar.

Karena itu, di sela acara konferensi yang cukup padat sejak Selasa hingga Kamis (27 – 29 September 2022), Anwar Sadat menghubungi sahabatnya Hairul dan isteri, sekadar memenuhi permintaan Wakil Ketua DPP Apindo Kaltim, DR. Abriantinus, MA , yang ingin sekali berpose di depan Menara Kembar Petronas Twin Tower.

Mengendarai Mobil Toyota Alphard miliknya, Hairul menjemput kami di ARTE Mont Kiara – hotel dan apartemen mewah di kawasan elite Kuala Lumpur, tempat rombongan menginap.

Dari situlah, kisah city tour mengelilingi sudut kota Kuala Lumpur bermula. Tak sekadar mengunjungi Petronas Twin Tower, Hairul juga menunjukkan kawasan Bukit Bintang – sebuah lokasi pusat perbelanjaan dan hiburan tersibuk di Kuala Lumpur. Dari situ, kunjungan berlanjut dengan makan malam di komplek kedai atau warung makan yang super ramai dengan pengunjung di salah satu sudut kota Kuala Lumpur.

Untuk diketahui, di Kuala Lumpur Malaysia, saat ini rekor bangunan tertinggi dimiliki Gedung PNB Merdeka 118 yang mencapai ketinggian 678,9 meter. Lalu, disusul Petronas Twin Tower 451,9 meter, The Echange 196 dengan ketinggian 445, 5 meter dan KL Tower 421 meter. Namun yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara, adalah Petronas Twin Tower dan KL Tower.

KELILING KOTA : Hairul dan Isteri saat mengajak rombongan mengelilingi sudut Kota Kuala Lumpur

Khusus KL Tower, pengunjung tidak hanya dapat berpose di halaman terbuka dengan rumput halus seperti lapangan golf atau bola, tapi juga bisa naik ke puncak gedung dengan membayar RM 60 perorang atau sekira Rp 240 ribu. Dari puncak Menara KL Tower, pengunjung bisa melihat Kota Kuala Lumpur secara “berputar”, sembari menikmati berbagai menu makanan dan minuman yang ditawarkan di tempat itu.

PUSAT PERAWATAN KESEHATAN

Mendengar ada kegiatan city tour di luar agenda panitia, Ketua DPP Apindo Kaltim, M. Slamet Brotosiswoyo tak mau ketinggalan. Kamis siang, usai konferensi ditutup secara resmi, panitia memang mengajak city tour peserta dengan mengendarai bus ke KL Tower, pabrik coklat dan makan malam di Petronas Twin Tower.

Namun usai kunjungan ke KL Tower, Slamet meminta Anwar untuk mengontak Hairul sahabatnya, agar dapat berpose pula di depan Gedung Petronnas Twin Tower.

Kali ini, kunjungan tidak hanya ke Petronas Twin Tower, Hairul dan isteri, justru menawarkan city tour lebih. Yakni, berkeliling ke semua sudut Kuala Lumpur, makan sate khas Malaysia, hingga mengunjungi Pusat Perawatan Kesehatan Bidara Lab, yang dia kelola. Kunjungan, bahkan berlanjut ke Genting Island – sebuah kawasan wisata andalan Malaysia hingga malam hari.

Hairul mengungkapkan, ia dan isteri tidak asing dengan Indonesia, khususnya Kota Balikpapan dan Samarinda. Selain beberapa kali berkunjung ke Kaltim, pasangan suami isteri sukses ini, juga kerap berlibur ke Bandung, Bogor dan Bali.

“Saya alumni ESQ pimpinan Ari Ginanjar. Dari situ, saya kenal banyak orang Indonesia, salah satunya kakak kandung dari Anwar Sadat,” ucap Hairul.

Kakak kandung Anwar Sadat yang ada di Samarinda, selain pemilik Era Mart – minimarket yang punya banyak cabang di Kota Tepian, juga dikenal pengusaha sukses. “Beliaulah, yang justru banyak memotivasi saya dan isteri, memberikan inspirasi bagi kami untuk melebarkan sayap usaha di seluruh penjuru Malaysia,” tutur Hairul.

Hingga saat ini, Hairul sudah memiliki 23 cabang pusat perawatan kesehatan Bidara Lab. Hal itu diraihknya bersama isteri, justru di saat pandemi covid – 19 melanda dunia selama 3 tahun.

“Semua berkat pertolongan dan rahmat Allah Subhanawata ‘alla. Di saat banyak usaha tutup dan gulung tikar, tapi Bidara Lab justru makin berkembang,” ujarnya.

Bidara Lab, terang Hairul adalah pusat perawatan kesehatan tradisional, yang memadukan teknik terapi syaraf dengan beragam ramuan herbal tradisional. Tempat ini, menawarkan tiga pola perawatan, yakni bekam, inframerah dan pijat terapi syaraf.

Sebelum diterapi, seperti umumnya pusat kesehatan, pasien terlebih dulu diperiksa secara detail. Mulai, tensi atau tekanan darah, detak jantung, kolesterol hingga keluhan sakit yang diderita. Dari situ, petugas Bidara Lab akan menentukan tindakan penyembuhan yang akan diambil.

TERAPI SYARAF : Ketua Apindo Kaltim M. Slamet Brotosiswoyo saat mencoba terapi syaraf.

“Kami melayani cukup banyak keluhan penyakit. Seperti, masalah syaraf, masalah organ, diabetes atau kencing manis, asma dan sesak nafas, stroke, sakit kepala – migrain, masalah tulang belakang, hingga sakit pinggang, masalah mental (kurang ingatan), darah tinggi dan darah rendah, termasuk masalah kewanitaan dan laki-laki,” paparnya.

CABANG DI INDONESIA

Dengan target melebarkan sayap hingga 100 cabang, Hairul berharap dapat membuka cabang Bidara Lab di Indonesia, khususnya di Balikpapan dan Samarinda.

“Tentu, nantinya kami akan join atau bermitra dengan pengusaha di Indonesia. Misalnya di Kaltim, tidak tertutup kemungkinan, kami buka cabang bekerjasama dengan Apindo,” tegasnya.

Indonesia diakui Hairul adalah target pasarnya setelah sukses di Malaysia. Selain Kaltim, Bidara Lab diharapnya bisa buka di sejumlah kota besar lainnya di Pulau Jawa dan Sumatera.

Bahkan, pasutri yang beberapa kali umrah dan haji ke tanah suci ini, juga bercita-cita ingin membuka cabang di Makkah, Madinah dan Jeddah. Alasannya, tanah suci, baik itu di musim haji maupun umrah, selalu ramai dikunjungi umat Islam dari berbagai negara, termasuk Malaysia dan Indonesia.

“Selain Indonesia dan tanah suci, kami juga ingin membuka cabang di negara Asean lainnya, seperti Brunei Darussalam, Singapura, Thailand dan Kamboja. Mohon doa restunya, agar obsesi kami melebarkan sayap ke Indonesia dan mancanegara, dapat terealisasi dalam waktu dekat,” tutur Hairul. (bersambung)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *