Ketua Apindo Kaltim menjadi narasumber dalam webinar ekonomi
APINDOKALTIM.COM– Ketua Apindo Kaltim, Slamet Brotosiswoyo mengatakan dunia usia memerlukan kebijakan konkrit agar ekonomi segera bangkit. Kebijakan yang dibutuhkan antara lain insentif pajak, dukungan perbankan, sampai kebijakan listrik dan air bersih.
Harapan itu disampaikan Slamet Brotosiswoyo dalam webinar yang dihadiri Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, ekonom dan lembaga kajian Lee Kuan Yew School of Public Policy, baru-baru ini.
“Pelaku usaha masih merasakan kesulitan dalam memperoleh relaksasi terkait tunggakan pinjaman atau bunga,” katanya. Karena kendala itulah, dunia usaha sulit move on dari krisis akibat pandemi.
Selain itu, jaminan dan kepastian hukum dalam berinvestasi juga penting. Misalnya, soal harga lahan yang makin naik terkait isu pemindahaan ibukota negara (IKN). “Ini akibat ulah spekulan lahan, termasuk potensi gangguan dari segelintir orang untuk meraup kepentingan pribadi dan mengganggu proyek pembangunan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Slamet juga meminta proteksi bagi putra putri Kaltim untuk terlibat dalam berbagai aktivitas pembangunan IKN dan megaproyek di Kaltim.
Apindo menilai masih banyak potensi dan keunggulan Kaltim sebagai daerah tujuan investasi. Baik primadona investasi dalam negeri, maupun investor asing. Hal ini terjadi karena hubungan industrial tetap solid dan harmonis. Baik di Lembaga Tripartit maupun di Lembaga Bipartit.
Selain itu, situasi Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) juga Kondusif. “Selanjutnya masih cukup banyak tersedia lahan dan sumberdaya manusia (SDM),” imbuh Slamet.
Dukungan dari kalangan Perguruan Tinggi (Universitas) dan stakeholders dalam berkontribusi nyata untuk pembangunan juga terlihat. Termasuk kebijakan Pemerintah (Pusat, Provinsi dan Kabupaten – Kota), yang tergolong ramah dan makin mudah dalam pelayanan perizinan usaha (Perizinan Terpadu Satu Atap / One Stop Perizinan).