Ketua KSBSI Kaltim, Sulaeman Hattase sebelum menghadiri pertemuan tripartit bersama Ketua Apindo Kaltim, Slamet Brotosiswoyo.
APINDOKALTIM.COM – Di tengah tantangan perekonomian yang berat, perlu adanya sikap saling pengertian dan kerja sama antara pekerja dan pengusaha. Hal ini disampaikan Ketua Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Kalimantan Timur, Sulaeman Hattase, Senin (13/7).
Krisis akibat pandemik, kata Sulaeman telah memukul berbagai sektor ekonomi, termasuk di Kaltim. “Saya pikir untuk menghadapi tantangan di tahun 2020, hubungan antara serikat pekerja dan Apindo harus diperkuat, bahkan harus dibangun lebih baik,” katanya.
Kedua pihak bisa menyampaikan apa yang menjadi persoalan dunia usaha kepada pemerintah, sehingga bisa mendapatkan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama kaum buruh.
“Selama ini kami sudah saling memahami. Kalaupun ada permasalahan agak rumit, yang tidak selesai di rapat tripartit, bisa dilakukan di warung kopi,” ungkap Sulaeman.
Karena menurut dia, rapat tripartit terkadang tidak memberikan ruang yang cukup karena keterbatasan waktu. Yang harusnya persoalan perlu pembahasan panjang, berjam jam, hanya dibatasi satu dua jam.
“Kalau membicarakan nasib orang banyak, mana bisa selesai satu jam dua jam. Khususnya kalau kita bicara buruh dan pengusaha. Tidak akan cukup.”
Berkaitan dengan wabah corona, KSBSI Kaltim berharap BPJS Kesehatan all out bekerja sama dengan buruh dan pengusaha. “Apalagi saat ini banyak teman di PHK, pengusaha juga terdampak,” ujarnya.
Dia berharap juga pemerintah tegas menerapkan aturan pembatasan. “Jangan sampai yang lain perusahaan istirahat, yang lain boleh jalan. Apa karena ada setoran sampai tidak melakukan protokol?” kata Sulaeman.
KSBSI juga mengharapkan Dinas Kesehatan turun tangan memantau buruh. Memberikan bantuan masker meskipun hanya selembar.
“Banyak anggaran diturunkan, kemana anggaran itu kok nggak sampai. Pemerintah sudah melakukan instruksi, tapi instrumen di bawah nggak jalan. Apakah karena kehati-hatian. Sementara kami butuh solusi segera,” pungkas Sulaeman.